Munculnya uban di usia 40-an hingga 60-an adalah hal yang wajar. Namun, jika uban muncul lebih banyak dari yang seharusnya, stres bisa jadi salah satu penyebabnya. Mari kita pahami bagaimana stres dapat memicu uban.
1. Stres “Menyerang” Sel Penghasil Pigmen Rambut
- Stres memicu pelepasan hormon yang meningkatkan produksi radikal bebas.
- Radikal bebas merusak melanosit (sel penghasil pigmen rambut), menghambat produksi melanin, dan menyebabkan rambut beruban.
2. Stres “Mengacaukan” Siklus Pertumbuhan Rambut
- Stres mempersingkat fase pertumbuhan dan memperpanjang fase istirahat rambut.
- Rambut tidak memiliki cukup waktu untuk mendapatkan pigmen warna dan lebih mudah rontok, sehingga uban tampak lebih dominan.
3. Stres “Menghalangi” Nutrisi ke Akar Rambut
- Stres menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kulit kepala, menghambat aliran darah dan nutrisi ke folikel rambut.
- Folikel rambut yang kekurangan nutrisi menjadi lemah dan tidak dapat mendukung produksi pigmen rambut secara optimal.
4. Stres “Memicu” Serangan Sistem Kekebalan Tubuh
- Stres dapat memicu penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, termasuk melanosit.
- Kerusakan pada melanosit menyebabkan rambut kehilangan pigmen dan menjadi putih.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat “Mempercepat” Munculnya Uban
- Pola makan tidak seimbang, kurang tidur, dan merokok akibat stres dapat memperburuk kesehatan rambut dan mempercepat munculnya uban.
Stres merupakan salah satu faktor yang dapat memicu uban prematur. Mengelola stres, menjalani pola hidup sehat, dan merawat rambut dengan baik dapat membantu mengurangi kemunculan uban dan menjaga kesehatan rambut Anda.