Perjalanan jersey Timnas Indonesia mencerminkan transisi dari seragaman tanpa sponsor ke era teknologi tinggi dan pencitraan budaya. Dari Adidas klasik hingga Nike global dan kini Erspo lokal, setiap era membawa cerita: dari identitas, prestasi, hingga strategi branding. Jersey kini bukan sekadar seragam bertanding, tapi simbol kebanggaan nasional dan gaya hidup.
Berikut perubahan desain jersey Timnas Indonesia dari tahun ke tahun.
1. Era 1950–1960: Jersey Putih Merah Klasik



- Model: Kaos polos kerah bulat, lengan panjang
- Warna: Putih dasar, manset dan celana merah
- Sponsor/Apparel: Belum ada sponsor resmi
- Perubahan: Jersey pertama Indonesia saat Piala Merdeka 1953
2. Era 1960–1970: Dominasi Merah Klasik



- Model: Kerah polo, lengan pendek
- Warna: Merah solid, celana putih
- Sponsor/Apparel: Masih tanpa sponsor, identitas PSSI mulai ditampilkan
- Perubahan: Logo PSSI muncul di dada kiri; digunakan di Piala Asia 1968
3. Era 1970–1980: Aksen Biru dan Retro


- Model: Lengan pendek, kelek dan ujung lengan biru
- Warna: Merah – putih
- Sponsor/Apparel: Adidas memasok jersey sejak awal 1980-an
- Perubahan: Aksen ini melambangkan identitas nasional
4. Era 1980–1990: Lengan Panjang & Jersey Klasik



- Model: Lengan panjang/polo, desain klasik
- Warna: Merah tua solid, putih untuk away
- Sponsor/Apparel: Adidas tetap mendominasi hingga 1995
- Perubahan: Trim putih di lengan, tampilan lebih modern
5. Era 1990–2000: Sponsor Berganti & Apparel Populer





- Model: V-neck dengan sponsor yang mulai muncul
- Warna: Merah cerah utama, putih opsional
- Sponsor/Apparel: Diadora (1996), Asics (1996), Mikasa & Uhlsport (1997), kembali ke Adidas (1998–2000)
- Perubahan: Eksperimen desain mengikuti trend global
6. Era 2000–2010: Nike & Puma









- Model: Jersey teknikal (dry-fit)
- Warna: Merah utama, putih secondary
- Sponsor/Apparel: Nike (2000–2003, 2007–2020), Adidas (2004–2005), Puma (2006)
- Perubahan: Logo Nike emas saat Piala Asia 2007; aksen Garuda; Puma dipakai untuk Asian Games 2006
7. Era 2010–2014: Nike dan Redesign Identitas



- Model: V-neck modern, bahan ringan
- Warna: Merah & putih, aksen biru tetap ada
- Sponsor/Apparel: Nike
- Perubahan: Logo PSSI bergaya baru, jersey AFF 2010 legendaris
8. Era 2015–2018: Nike Minimalis & Kerah Polos

- Model: V-neck minimalis
- Warna: Merah tua dominan, putih untuk away
- Sponsor/Apparel: Nike, tambahan Li-Ning saat Asian Games & SEA Games
- Perubahan: Desain bersih di AFF 2016
9. Era 2019–2022: PSSI & Mills


- Model: Kerah V-neck, grafis di bagian belakang leher
- Warna: Merah dengan motif
- Sponsor/Apparel: Nike (hingga 2020), kemudian Mills (2020–2023)
10. Era 2024–2025: Era Apparel Lokal Erspo


- Model: Polo collar dengan ritsleting pendek, teknologi anti-UVA
- Warna: Merah dominan dengan efek gradasi; away putih bermotif batik
- Sponsor/Apparel: Erspo (sub-brand Erigo) sejak 2024; kontrak hingga 2026, senilai Rp 16,5 miliar
- Perubahan: Sablon laser, jersey kasual untuk gaya hidup, peluncuran ala fashion show 2025
📋 Perubahan Jersey Timnas dalam 6 Dekade
Era | Apparel & Sponsor | Model / Kerah | Warna & Fitur Utama |
---|---|---|---|
1950–60 | – | Bulat klasik | Putih–Merah dasar |
1960–70 | – | Polo pendek | Merah solid |
1970–80 | Adidas | Polo pendek | Merah–Putih–Biru aksen |
1980–90 | Adidas | Lengan panjang | Merah tua, trim putih |
1990–2000 | Diadora/Asics/Mikasa/etc. | V-neck | Eksperimen desain sponsor |
2000–10 | Nike/Puma | Dry-fit teknikal | Nike emas Piala Asia/Cerita Garuda 2010 |
2010–14 | Nike | V-neck modern | Logo PSSI baru & nomor di pundak |
2015–18 | Nike / Li-Ning (multi) | V-neck sederhana | Desain bersih, minimalis di AFF 2016 |
2019–22 | Mills | V-neck anniversary | Logo 90th, motif sayap/jalur sayap jersey |
2023–25 | Erspo (Erigo) | Polo + zip | Gradasi, bonus teknologi & gaya casualwear |