Pekan perdana ISL 2025/2026 langsung menghadirkan sorotan pada disiplin pemain. S. Yamamoto (Persis Solo) jadi headline utama setelah mengoleksi satu kartu kuning dan satu kartu merah sekaligus, menjadikannya pemain dengan hukuman terbanyak sejauh ini. Bermain sebagai gelandang bertahan, Yamamoto memang dikenal agresif, namun keputusan wasit di laga pembuka membuat Persis harus bermain pincang dan kehilangan motor penting di lini tengah.
Di bawahnya, sejumlah pemain asing menonjol dengan catatan kartu kuning. Filipe Chaby (Semen Padang) dan B. Kopitović (Bali United) sama-sama diganjar peringatan akibat intensitas tinggi dalam duel. Chaby terlihat terlalu bernafsu dalam perannya sebagai box-to-box, sementara Kopitović yang biasanya fokus mencetak gol justru terkena kartu akibat pressing keras di lini depan.
Nama-nama lain seperti C. Ilić (Bhayangkara FC) dan M. Mustafić (Bali United) juga tak lepas dari sorotan. Ilić dikenal dengan gaya bertahan kerasnya, dan kartu kuning di laga pertama seakan melanjutkan reputasinya. Mustafić, meski masih muda dan naturalisasi anyar, menunjukkan bahwa ia masih butuh mengendalikan agresivitasnya di lini tengah.
Menariknya, Persijap Jepara mendominasi daftar ini dengan tiga pemain: França, A. Gómez, dan N. Yakubu. França yang seharusnya jadi panutan justru kena kartu karena duel keras, Gómez mendapatkannya akibat protes berlebihan, sementara Yakubu menegaskan reputasinya sebagai bek tangguh dengan tekel keras. Ditambah Moises Gaucho (Bhayangkara FC) dan Alan Cardoso (Persija Jakarta), tren awal pekan ini memperlihatkan dominasi pemain asing dalam daftar kartu, menandakan gaya bermain keras masih jadi ciri khas awal musim ISL.