Kartu kuning adalah bagian dari dinamika permainan, baik karena agresivitas maupun taktik bertahan. Namun, jumlah kartu kuning yang tinggi juga bisa menjadi tanda kedisiplinan yang perlu diperbaiki.
Jumlah kartu kuning yang tinggi bisa berdampak negatif bagi performa tim: skorsing pemain, kehilangan momentum, bahkan kekalahan karena bermain dengan tekanan. Evaluasi kedisiplinan harus menjadi prioritas bagi klub-klub di atas agar tampil lebih efisien dan bersih di musim berikutnya.
Berikut adalah 10 klub yang paling banyak menerima kartu kuning di Liga 1 musim 2024/2025:
1. Bali United
Jumlah Kartu Kuning: 80
🔥 Intensitas tinggi, tapi kerap berisiko
Bali United bermain agresif dan menekan sejak menit awal. Tapi gaya bermain cepat ini membuat mereka sering melakukan pelanggaran taktis. Mereka harus lebih berhati-hati agar tidak merugikan diri sendiri di momen krusial.
2. PSS Sleman
Jumlah Kartu Kuning: 80
🛡️ Pertahanan rapat dengan banyak tekel keras
PSS dikenal sebagai tim yang bermain dengan pressing ketat. Hasilnya, banyak pelanggaran yang berbuah kartu, terutama saat menghadapi tim dengan lini tengah cepat.
3. Persebaya Surabaya
Jumlah Kartu Kuning: 74
⚡ Penuh semangat, kadang terlalu emosional
Persebaya bermain dengan semangat tinggi, terutama di kandang. Namun emosi yang tinggi kadang membuat pemain mereka mudah terpancing, menghasilkan kartu yang tak perlu.
4. Persib Bandung
Jumlah Kartu Kuning: 71
🔄 Transisi bertahan yang belum optimal
Persib kerap terkena kartu karena pelanggaran di lini tengah dalam situasi transisi. Meski tak dikenal kasar, kedisiplinan posisi mereka masih perlu diperbaiki.
5. Persis Solo
Jumlah Kartu Kuning: 71
🎯 Agresif dalam duel satu lawan satu
Persis memiliki banyak pemain yang suka berduel. Namun gaya ini juga membawa risiko tinggi kartu, apalagi saat wasit cenderung tegas dalam menilai tekel.
6. Semen Padang
Jumlah Kartu Kuning: 69
⛔ Fokus bertahan, hasilkan banyak pelanggaran
Bermain dengan blok rendah, Semen Padang sering melakukan pelanggaran untuk memutus serangan lawan. Mereka harus mencari cara bertahan yang lebih bersih.
7. PSBS Biak Numfor
Jumlah Kartu Kuning: 69
🆚 Pendatang baru yang masih belajar mengontrol emosi
PSBS tampil penuh semangat sebagai tim promosi, namun pengalaman minim membuat mereka sering melakukan pelanggaran tidak perlu dalam situasi tekanan.
8. Persija Jakarta
Jumlah Kartu Kuning: 63
⚖️ Campuran gaya keras dan tekanan suporter
Persija memiliki lini tengah yang kuat dan agresif. Namun di laga besar, tekanan untuk menang membuat mereka rentan bermain terlalu keras dan mengundang kartu kuning.
9. Persepam Madura United
Jumlah Kartu Kuning: 62
💪 Tangguh tapi cenderung keras
Madura United tidak segan melakukan pelanggaran taktis, terutama saat unggul. Ini membuat mereka konsisten menerima kartu dari wasit.
10. Arema FC
Jumlah Kartu Kuning: 62
🔁 Kurang disiplin dalam rotasi pemain bertahan
Arema kesulitan menjaga disiplin saat ditekan lawan, dan sering melakukan pelanggaran berulang yang menghasilkan kartu kuning, bahkan di babak pertama.
